Kamis, 16 Juni 2016

SEJARAH TOKO ROTI TEMPO DULU DI BANDUNG

Sekitar 4.600 tahun yang lalu, di Mesir ada orang lupa mengeringkan adonan tepung. Adonan itu meragi. Setelah dibakar, rasanya jauh lebih empuk dan lebih enak. Dari sejak itulah, mereka sengaja meragikan dulu adonan tepung agar supaya mengembang.

Orang Indonesia pertama kali mengenal Roti maupun Keju dari orang Portugis yang datang lebih awal, sebelumnya orang Belanda. Kata TERIGU diserap dari bahasa Portugis: TRIGO. Sedangkan kata ROTI itu sendiri dari bahasa Sansekerta: ROTIKA. Di India juga mereka menyebut kata Roti sama seperti di Indonesia.

Roti dalam bahasa Belanda BROOD Itulah sebabnya di masa yang lalu tukang roti di Jakarta menjajakan dagangannya sambil berteriak: BOOT! BOOT !

Roti bagi orang Belanda adalah makanan pokok yang paling penting. Bila mereka berdoa, mereka akan mengucapkan, “Berikanlah kami hari ini ROTI secukupnya (Our Daily Bread). Ungkapan ini bukan hanya sekedar kiasan saja. Orang Belanda makan Roti sehari dua kali.

Pada awalnya, mereka membuat roti sendiri di rumah. Tetapi mulai tahun 1567, di Amsterdam mulai ada penjual roti pertama yang akhirnya diikuti oleh para penjual roti lainnya.

Konon, di Belanda ada lebih dari 2.500 jenis macam roti. Mereka lebih senang menyantap roti dari gandum yang warnanya agak hitam. Pada zaman dulu, roti putih dari tepung mahal harganya. Mereka makan roti putih hanya pada hari Minggu atau dihari-hari libur saja. Di samping itu, mereka memiliki keyakinan bahwa hanya roti hitam yang dapat memberikan mereka energi yang cukup untuk bekerja.

Berdasarkan penelitian, bagi orang Eropa, wangi Aroma Roti ada jauh lebih menggiurkan daripada Wangi seorang Wanita. Wangi aroma roti yang baru dipanggang juga jauh lebih menyenangkan daripada Aroma Kopi yang sedang diseduh. Hal inilah yang menyebabkan banyak Supermarket di Belanda memiliki pemanganan Roti sendiri di dalam tokonya. Agar aroma wangi Roti tersebut bisa menarik para pelanggan.

Toko Roti & Kueh yang pertama di Bandung adalah Maison Bogerijn (Braga Permai) yang didirikan pada tahun 1921 oleh keluarga Bogerijn di Jl. Braga 58. Disusul oleh Sumber Hidangan, dulu namanya Het Snoephuis (Rumah Jajanan). Didirikan tahun 1929. Terletak di Jalan Braga 20-22.



.
Toko kue dan roti Lainnya adalah PT Rasa Bakery and Café yang dahulu namanya Hazes di Jalan Tamblong 15. Didirikan pada tahun 1936, yang setelah dibeli oleh Ibu Kamarga. Namanya diubah menjadi RASA.
.


Di tempat toko kue Canary Jalan Braga sekarang ini; dulunya adalah toko es krim Baltic. Sudah beroperasi sejak tahun 1939. Dulu, banyak yg sering mampir ke toko ini untuk makan es krim setelah pulang nonton dari bioskop Majestic.

Di jalan Braga juga terdapat Toko Kue Sumber hidangan yang terkenal dengan roti dan menu sarapan khas belandanya yang masih dipertahankan hingga saat ini.



.
Ada lagi, Toko Kue Bawean (d/h Sweetheart) yang didirikan pada tahun 1946, spesialis dari toko kue ini adalah bolu gulung berbalutkan nougat dan chocolate wafernya.
.


Toko roti lainnya adalah Merbaboe, Maison Vogelpoel, Lux Vincet dan Valkenet. Toko roti Valkenet di jalan Malabar, didirikan pada tahun 1925. Merupakan toko roti yang termodern di masanya. Mereka sudah menggunakan pemanggang roti listrik dengan system rantai berjalan. Maka tidaklah heran bila toko roti Valkenet ini menjadi terkenal diseluruh Hindia Belanda dan memiliki cabang di kota-kota lainnya.

.

Di jalan Raya Barat dahulu ada juga toko Roti Ramona. Di jl. Kelenteng ada Toko Roti dan Kueh The Joe Kan. Di depan Pasar Andir adan toko roti Belanda – Jan Bakers. Sedangkan dibelakang pasar Andir ada toko Kueh dan Roti Excelsior yang terkenal akan Roti Keju dan kueh Bagelennya.
.
Toko Roti Abadi yang ada di jalan Punawarman sekarang ini; pemiliknya adalah keponakan Mang Ucup. Pertama kali mereka buka di Garut. Pemiliknya juga merupakan cucu dari toko kueh Bagelen Khoe Pek Goan di Garut


Yang tidak kalah terkenalnya yaitu toko Roti dan kue soes di Jalan Merdeka,Bandung dengan produk legendanya yaitu kue soes,


Sumber :https://annunaki.me/2015/09/03/sejarah-toko-roti-tempo-dulu-di-bandung/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar